Hello Sobat SinarNarasi! Jika kamu memiliki sebuah website WordPress, maka kamu pasti pernah bertanya-tanya tentang cara melihat pengunjung websitemu. Apakah jumlah pengunjungmu meningkat ataukah menurun? Apa saja halaman yang paling banyak dikunjungi? Nah, dalam artikel kali ini, kami akan membahas beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk melihat pengunjung website WordPressmu. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
1. Google Analytics
Google Analytics adalah salah satu layanan yang paling populer untuk melacak pengunjung website. Kamu bisa menggunakan Google Analytics untuk melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, jenis perangkat yang digunakan, dan masih banyak lagi. Untuk menggunakan Google Analytics, kamu perlu membuat akun terlebih dahulu di website resminya. Setelah itu, kamu hanya perlu menambahkan kode pelacakan di website WordPressmu. Kode pelacakan ini akan memberikan data tentang pengunjung websitemu ke dalam akun Google Analyticsmu.
2. Jetpack
Jetpack adalah salah satu plugin yang paling populer di WordPress. Selain menyediakan fitur-fitur seperti keamanan, kecepatan, dan SEO, Jetpack juga memiliki fitur Statistik. Fitur Statistik ini akan memberikan data tentang pengunjung websitemu, termasuk jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Untuk menggunakan Jetpack, kamu perlu menginstal plugin Jetpack terlebih dahulu dan mengaktifkannya di website WordPressmu.
3. WordPress.com Stats
WordPress.com Stats adalah salah satu plugin yang disediakan oleh WordPress.com. Plugin ini memiliki fitur yang hampir sama dengan Jetpack, yaitu fitur Statistik. Namun, WordPress.com Stats memiliki kelebihan karena tidak memerlukan akun Google Analytics. Data tentang pengunjung websitemu akan disimpan di server WordPress.com dan kamu bisa melihatnya langsung di dashboard WordPressmu.
4. MonsterInsights
MonsterInsights adalah salah satu plugin Google Analytics terbaik untuk WordPress. Plugin ini memiliki fitur yang sangat lengkap, termasuk fitur pelacakan eCommerce dan fitur pelacakan iklan. MonsterInsights juga menyediakan laporan yang mudah dimengerti dan visual yang menarik. Untuk menggunakan MonsterInsights, kamu perlu menginstal pluginnya terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan akun Google Analyticsmu.
5. WP Statistics
WP Statistics adalah plugin gratis untuk WordPress yang bisa kamu gunakan untuk melacak pengunjung websitemu. Plugin ini memiliki fitur yang cukup lengkap, termasuk grafik, tabel, dan peta panas. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, WP Statistics juga dapat digunakan untuk memantau aktivitas pengguna dan error pada website WordPressmu.
6. Google Tag Manager
Google Tag Manager adalah layanan gratis dari Google yang bisa kamu gunakan untuk mengelola kode pelacakan dan tag iklan di website WordPressmu. Dengan Google Tag Manager, kamu bisa mengatur kode pelacakan Google Analytics dan tag iklan dari berbagai penyedia iklan, seperti Google Ads dan Facebook Ads. Google Tag Manager juga memiliki fitur yang memudahkan kamu dalam mengatur dan memantau konversi pada website WordPressmu.
7. Piwik
Piwik adalah alternatif open source untuk Google Analytics. Piwik memiliki fitur yang hampir sama dengan Google Analytics, yaitu bisa digunakan untuk melacak pengunjung website, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, Piwik juga bisa digunakan untuk analisis eCommerce, analisis media sosial, dan analisis SEO. Piwik juga memiliki kelebihan karena data tentang pengunjung websitemu disimpan di servermu sendiri.
8. Clicky
Clicky adalah layanan pelacakan pengunjung website yang sangat mudah digunakan. Clicky memiliki fitur real-time analytics, sehingga kamu bisa melihat jumlah pengunjung secara langsung. Selain itu, Clicky juga memiliki fitur heatmaps, yang akan menunjukkan bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website WordPressmu. Clicky juga bisa digunakan untuk melacak konversi dan penggunaan iklan.
9. Histats
Histats adalah layanan pelacakan pengunjung website gratis yang bisa kamu gunakan untuk melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Histats juga menampilkan data tentang pengunjung websitemu dalam bentuk grafik dan tabel yang mudah dimengerti. Namun, Histats juga memiliki kelemahan karena seringkali menampilkan iklan yang mengganggu pengalaman pengguna.
10. StatCounter
StatCounter adalah layanan pelacakan pengunjung website yang memiliki cukup banyak fitur. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, StatCounter juga bisa digunakan untuk melacak konversi dan penggunaan iklan. StatCounter juga memiliki fitur security yang bisa membantu kamu dalam melindungi website WordPressmu dari serangan hacker.
11. Google Data Studio
Google Data Studio adalah layanan gratis dari Google yang bisa kamu gunakan untuk membuat laporan tentang pengunjung website WordPressmu. Kamu bisa mengintegrasikan data dari Google Analytics, Google Ads, dan Google Sheets ke dalam laporanmu. Dengan Google Data Studio, kamu bisa membuat laporan yang sangat detail dan mudah dimengerti. Laporan ini bisa kamu gunakan untuk memantau perkembangan website WordPressmu dari waktu ke waktu.
12. Alexa
Alexa adalah layanan pelacakan pengunjung website yang memiliki fitur yang cukup lengkap. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, Alexa juga menampilkan data tentang peringkat website WordPressmu di mesin pencari dan popularitasnya di dunia. Namun, Alexa memiliki kekurangan karena data tentang pengunjung websitemu tidak selalu akurat.
13. SEMrush
SEMrush adalah layanan analisis SEO yang sangat populer. Selain fitur analisis SEO, SEMrush juga memiliki fitur pelacakan pengunjung website. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. SEMrush juga bisa digunakan untuk melihat kata kunci yang paling banyak digunakan oleh pengunjung untuk menemukan website WordPressmu. Namun, SEMrush merupakan layanan berbayar yang cukup mahal.
14. Ahrefs
Ahrefs adalah layanan analisis SEO yang memiliki fitur pelacakan pengunjung website. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Ahrefs juga bisa digunakan untuk melihat kata kunci yang paling banyak digunakan oleh pengunjung untuk menemukan website WordPressmu. Namun, Ahrefs merupakan layanan berbayar yang cukup mahal.
15. Kissmetrics
Kissmetrics adalah layanan analisis pengunjung website yang fokus pada konversi. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, Kissmetrics juga bisa digunakan untuk melihat bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website WordPressmu dan melakukan konversi. Namun, Kissmetrics merupakan layanan berbayar yang cukup mahal.
16. Mixpanel
Mixpanel adalah layanan analisis pengunjung website yang fokus pada data pengguna. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, Mixpanel juga bisa digunakan untuk melihat bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website WordPressmu dan menggunakan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Namun, Mixpanel merupakan layanan berbayar yang cukup mahal.
17. Woopra
Woopra adalah layanan analisis pengunjung website yang fokus pada interaksi pengguna secara real-time. Kamu bisa melihat jumlah pengunjung, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi secara real-time. Selain itu, Woopra juga bisa digunakan untuk melihat bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website WordPressmu dan melakukan konversi. Namun, Woopra merupakan layanan berbayar yang cukup mahal.
18. Matomo
Matomo adalah alternatif open source untuk Google Analytics dan Piwik. Matomo memiliki fitur yang hampir sama dengan Google Analytics dan Piwik, yaitu bisa digunakan untuk melacak pengunjung website, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Namun, Matomo juga memiliki fitur keamanan dan privasi yang lebih baik daripada Google Analytics dan Piwik. Data tentang pengunjung websitemu akan disimpan di servermu sendiri.
19. Open Web Analytics
Open Web Analytics adalah alternatif open source untuk Google Analytics dan Piwik. Open Web Analytics memiliki fitur yang hampir sama dengan Google Analytics dan Piwik, yaitu bisa digunakan untuk melacak pengunjung website, sumber lalu lintas, dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Selain itu, Open Web Analytics juga bisa digunakan untuk melacak aktivitas pengguna dan error pada website WordPressmu. Data tentang pengunjung websitemu akan disimpan di servermu sendiri.
20. Statify
Statify adalah plugin gratis untuk WordPress yang bisa kamu gunakan untuk melacak pengunjung websitemu. Plugin ini memiliki fitur yang cukup simpel, yaitu hanya menampilkan jumlah pengunjung dan halaman yang paling banyak dikunjungi. Namun, Statify memiliki kelebihan karena tidak mengumpulkan data tentang pengunjung websitemu, sehingga lebih aman dari segi privasi. Data tentang pengunjung websitemu hanya disimpan secara lokal di server WordPressmu.
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah tahu beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk melihat pengunjung website WordPressmu. Pilihlah cara yang paling sesuai dengan kebutuhanmu dan mulailah melacak pengunjung websitemu. Dengan melacak pengunjung websitemu, kamu bisa mengoptimalkan website WordPressmu untuk meningkatkan performanya dan menarik lebih banyak pengunjung. Jangan lupa untuk menjaga privasi dan keamanan data pengunjung websitemu, ya!