Pada usia 8 bulan, bayi mulai dapat mengambil dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Pada usia ini, Anda dianjurkan mulai menyiapkan makanan kecil atau finger food untuk camilan bayi di sela-sela waktu makan.
Umumnya bayi 8 bulan sudah dapat mengonsumsi makanan padat hingga tiga kali dalam sehari. Jika memungkinkan, perkenalkan satu jenis makanan yang sama selama 2-3 hari, sebelum berganti ke jenis makanan yang lain. Namun, sebelum bicara lebih jauh mengenai makanannya, ada baiknya Anda kenali dulu perkembangan kemampuannya.
Perkembangan Kemampuan Bayi 8 Bulan
Ada beberapa kemampuan yang mulai ditunjukkan oleh bayi 8 bulan, antara lain rahangnya mulai bergerak untuk mengunyah makanan atau menggunakan lidah untuk mendorong dan menelan makanan. Bayi juga bisa memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain, serta memasukkan benda yang dipegangnya ke dalam mulut.
Selain beberapa hal di atas, ciri lain adalah bayi mulai dapat duduk tegak dan bisa menelan dengan baik. Berat badan pun bertambah secara signifikan, umumnya dua kali lipat berat badan ketika lahir. Di samping itu, bayi tampak bersemangat untuk makan dan cenderung tertarik dengan makanan orang lain.
Cara Mengolah Makanan Bayi 8 Bulan
Pada usia 8 bulan bulan, bayi dapat diperkenalkan dengan makanan lunak yang dihaluskan. Anda juga bisa mulai membuat beragam finger foods, yaitu makanan lunak yang berukuran kecil atau makanan yang bisa dihabiskan dalam satu gigitan. Makanan ini umumnya gampang diambil dan dimakan oleh bayi sendiri tanpa bantuan Anda.
Berikut adalah beberapa contoh cara mengolah makanan bayi 8 bulan:
- Sayur dan buah yang dihaluskan, kurang lebih ¾ hingga 1 cangkir untuk sekali makan.
- Sayur dan buah yang dipotong kecil seperti: kentang, apel, mangga, dan pisang.
- Protein berupa ikan tanpa tulang, kacang, daging potong, daging unggas, kurang lebih 3-4 sendok makan untuk sekali makan.
- Sereal yang diperkaya zat besi, sekitar ¼ hingga ½ cangkir tiap porsi.
- Keju yang dipotong kecil-kecil, atau kacang, lentil dan makaroni yang matang.
Selain memberi kesempatan kepada bayi Anda untuk merasakan tekstur dan rasa makanan, sebaiknya Anda juga mencatat daftar makanan yang diberikan untuk memudahkan Anda dalam mendeteksi sekaligus mengantisipasi jenis makanan yang mungkin menimbulkan reaksi alergi di kemudian hari.
Reaksi alergi yang mungkin timbul ini biasanya ditandai dengan gejala muntah, diare, atau ruam. Kedelai, telur, gandum, ikan, susu, dan kacang-kacangan adalah contoh-contoh makanan yang paling sering memicu alergi. Madu sebaiknya jangan diberikan dulu untuk menghindari risiko botulisme.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Menyiapkan makanan bayi 8 bulan tentu berbeda dengan memasak untuk orang dewasa. Pastikan Anda selalu mencuci tangan sebelum mengolah makanan bayi. Selain itu, ada beberapa hal lain yang harus Anda perhatikan, antara lain:
- Selalu gunakan buah dan sayur segar dalam menu makanannya. Gunakan segera dalam waktu 1-2 hari setelah dibeli. Jangan lupa cuci bersih buah dan sayuran dengan saksama sebelum diolah.
- Usahakan untuk mengukus bahan makanan sebelum dihaluskan atau dipotong. Mengukus lebih baik daripada merebus bahan makanan. Gunakan sesedikit mungkin air ketika mengukus.
- Tambahkan ASI atau susu formula pada makanan lunak untuk dijadikan bubur. Jangan lupa untuk buang lemak dan kulitnya sebelum diolah.
- Hindari menambahkan penyedap rasa secara berlebihan pada makanan untuk Si Kecil. Walau demikian, Anda dapat menambahkan sedikit bumbu agar makanan bayi tidak terasa hambar, sekaligus menambah hasanah rasa Si Kecil.
- Dampingi Si Kecil saat memasukkan makanannya sendiri ke mulut untuk mencegah risiko tersedak.
- Jangan lupa untuk melepaskan uap panas pada makanan terlebih dulu sebelum disajikan kepada bayi.
Mengolah makanan bayi 8 bulan sendiri di rumah relatif lebih sehat, efisien dan ekonomis dibanding memberikan produk instan. Namun jika Anda memberikan makanan bayi 8 bulan siap saji, sebaiknya habiskan makanan tersebut dalam waktu 1-2 hari, kemudian buang yang tersisa untuk mengurangi risiko terpapar bakteri.
Meskipun bayi 8 bulan telah mengonsumsi makanan padat, tetapi sebaiknya tetap berikan ASI atau susu formula seperti biasa. Makanan bayi 8 bulan tidak dapat menggantikan nutrisi vitamin, protein,dan zat besi yang terkandung di dalam ASI.