Cara Menghilangkan Jerawat, Dari Pakai Obat Hingga Bahan Alami

Cara menghilangkan jerawat

Jerawat adalah masalah kulit yang cukup umum terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Penyakit kulit tidak menular ini sebenarnya tidak tergolong parah jika segera diobati. Apa saja cara untuk menghilangkan jerawat?

Kebanyakan orang mungkin akan mencoba obat jerawat yang tidak diresepkan oleh dokter. Jika tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Selain mengatasi jerawat, berkonsultasi dengan dokter juga membantu Anda menghindari bekas jerawat dan masalah kulit lainnya. Tidak hanya itu, dokter juga akan memberikan beberapa saran dalam merawat kulit yang berjerawat.

Pilihan cara menghilangkan jerawat yang direkomendasikan dokter akan tergantung pada tiga hal, yaitu:

  • usia,
  • jenis jerawat, dan
  • tingkat keparahan jerawat.

Setelah diberikan pengobatan dari dokter, Anda mungkin juga dapat melakukan cara lainnya untuk menghilangkan jerawat, mulai dari bahan alami hingga perawatan kulit berjerawat.

Kapan saya harus ke dokter?

Jerawat parah yang tidak kunjung hilang tentu dapat menyebabkan stres dan tidak percaya diri. Apalagi ketika semua obat jerawat dan obat alami untuk menghilangkan jerawat telah dicoba.

Jika Anda mengalami tanda-tanda di bawah ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait masalah jerawat Anda.

  • Obat jerawat biasa tidak mempan.
  • Infeksi jerawat yang meradang dan tampak memerah.
  • Banyak bekas jerawat di wajah.
  • Penyebab jerawat adalah konsumsi obat-obatan.
  • Merasa depresi dan tidak percaya diri akibat jerawat.

Obat jerawat yang dijual bebas

Sebelum berkonsultasi ke dokter, cara yang paling sering dilakukan untuk menghilangkan jerawat adalah menggunakan obat yang dijual bebas. Ada banyak jenis obat yang dijual bebas untuk mengatasi jerawat ringan hingga sedang.

Obat-obatan ini pun tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari losion, gel, sabun pembersih, hingga krim.

Sebelum membeli obat jerawat, ada baiknya untuk mengenali kandungan aktif di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah senyawa aktifnya cocok dengan jenis kulit Anda.

Berikut ini beberapa kandungan aktif yang sering tertera di dalam obat penghilang jerawat.

  • Benzoil peroksida: membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengangkat sel kulit mati.
  • Asam azelaic: membantu mengatasi hiperpigmentasi kulit akibat komedo hitam.
  • Asam salisilat: mencegah pori-pori tersumbat.
  • Asam alfa hidroksi (AHA): menghilangkan sel kulit mati dan mengurangi peradangan di kulit.
  • Dapsone: membantu mengatasi jerawat yang meradang, seperti papula dan nodul.
  • Sulfur: mengangkat sel kulit mati dan membantu mengurangi produksi sebum (minyak) berlebih.

Obat jerawat resep dokter

Jika penggunaan obat jerawat yang dijual bebas tidak kunjung membuahkan hasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Setelah pemeriksaan fisik dilakukan dan hasil diagnosis keluar, dokter akan memberikan sejumlah pilihan obat untuk mengatasi jerawat, yakni sebagai berkut.

Obat topikal

Salah satu jenis obat yang akan diresepkan dokter sebagai cara menghilangkan jerawat yang membandel adalah obat topikal. Obat topikal, seperti krim, gel, dan sabun pembersih, dipakai langsung ke kulit.

Berbeda dengan obat yang dijual bebas, obat topikal yang diresepkan dokter untuk mengobati jerawat cenderung memiliki dosis tinggi. Contohnya adalah sebagai berikut.

  • Retinoid (turunan vitamin A): menjaga por-pori tetap bersih dan mengurangi produksi sebum.
  • Antibiotik + benzoil peroksida: melawan bakteri penyebab jerawat dan mengangkat sel kulit mati.
  • Antibiotik + retinoid: membantu menghilangkan komedo, baik whiteheads maupun blackheads.

Obat minum

Tidak hanya salep dan krim, dokter mungkin juga akan meresepkan obat minum untuk menghilangkan jerawat. Hal ini bertujuan agar senyawa aktif tersebut dapat membunuh bakteri dari dalam kulit atau mengatur hormon yang menyebabkan jerawat.

Perlu diingat bahwa obat minum hanya tersedia dengan resep dan diberikan berdasarkan gejala. Ada beberapa jenis obat yang mungkin ditawarkan dokter sebagai penghilang jerawat, yakni:

  • Antibiotik untuk jerawat: mengatasi di lapisan kulit terdalam, seperti jerawat nodul dan kistik.
  • Obat kontrasepsi (pil KB): membantu meneyimbangkan hormon androgen.
  • Isotretinoin: mengobati jerawat yang cukup parah dengan mengurangi produksi minyak dan membasmi bakteri penyebab jerawat.

Obat minum penghilang jerawat biasanya baru akan menunjukkan hasilnya setelah digunakan selama beberapa minggu. Oleh sebab itu, rutinlah konsultasi dengan dokter dan tidak cepat menyerah dengan pengobatannya.

Bahan alami menyamarkan jerawat

Selain obat-obatan, seperti krim dan antibiotik, Anda juga dapat mempercepat proses pemulihan dengan memakai bahan-bahan alami.

Sejumlah bahan di bawah ini dianggap sebagai obat alami jerawat yang cukup populer karena mudah digunakan dan lebih terjangkau.

Tea tree oil

Salah satu bahan alami yang sering dipakai untuk menghilangkan jerawat adalah tea tree oil atau minyak pohon teh.

Tea tree oil dikenal sejak lama sebagai obat alami penghilang jerawat karena sifat antibakteri di dalamnya dapat membunuh bakteri penyebab jerawat. Hal ini dibuktikan melalui penelitian dari The Australasian Journal of Dermatology.

Di dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa kulit dengan jerawat ringan hingga sedang terlihat membaik setelah dioleskan minyak pohon teh. Bahkan, tidak ada efek samping serius yang muncul setelah penggunaan tea tree oil.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah minyak pohon teh dapat digunakan untuk mengobati jenis jerawat lainnya.

Gel lidah buaya

Cara alami lainnya adalah dengan bantuan gel lidah buaya untuk jerawat. Gel lidah buaya terbukti membantu melawan bakteri, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan luka.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Indian Journal of Dermatology, kandungan lupeol, asam salisilat, urea nitrogen, dan fenol dalam lidah buaya menghambat bakteri penyebab jerawat.

Gel lidah buaya juga bisa digunakan ke kulit tanpa campuran apa pun atau berbarengan dengan obat jerawat lainnya. Meski begitu, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum Anda memasukkan lidah buaya ke dalam pengobatan jerawat.

Madu

Tahukah Anda bahwa ternyata madu untuk jerawat bisa sangat bermanfaat untuk Anda? Madu, terutama jenis madu manuka, mengandung antioksidan yang dapat meredakan proses peradangan jerawat.

Selain itu, madu dapat membantu membersihkan kotoran yang menyumbat pori dan menjaga kelembapan kulit. Terlebih lagi, sifat antimikroba dalam madu cukup berguna dalam mempercepat proses penyembuhan jerawat.

Lemon

Beberapa dari Anda mungkin sudah sering menggunakan lemon untuk mengatasi jerawat, terutama jerawat di dada. Kandungan asam di dalam lemon dinilai efektif mengobati jerawat karena dapat membersihkan kotoran pada pori.

Anda bisa memakai lemon untuk jerawat dengan menggosokkan buah berwarna kuning ini ke daerah kulit yang berjerawat setelah dipotong menjadi dua bagian. Jika kulit Anda sensitif, sebaiknya potong lemon dalam ukuran kecil dan gunakan secukupnya.

Baking soda

Tidak hanya digunakan untuk membuat kue, baking soda juga bisa digunakan sebagai cara menghilangkan jerawat. Baking soda memiliki sifat antibakteri dan antiperadangan yang mampu menyerap minyak di kulit dan mempercepat penyembuhan.

Walaupun demikian, penggunaan soda kue pada kulit bisa menyebabkan iritasi dan kemerahan hingga membuat kulit kering. Oleh sebab itu, setelah membilas kulit yang diolesi baking soda, selalu gunakan pelembap agar kelembapan kulit terjaga.

Bahan alami lainnya

Sebenarnya, ada banyak bahan alami lainnya yang digunakan untuk mengempeskan jerawat, seperti:

  • minyak kelapa,
  • tomat,
  • timun,
  • kantong teh hijau,
  • kayu manis, dan
  • putih telur.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan bahan alami sebagai penghilang jerawat.

Perawatan kulit berjerawat

Obat-obatan dan bahan alami memang sering dipakai dalam cara menghilangkan jerawat yang dinilai cukup efektif. Namun, keduanya tidak akan berhasil ketika tidak didukung dengan perawatan kulit yang memadai.

Dengan memperhatikan kebiasaan dalam merawat kulit berjerawat, tentu dapat mencegah terbentuknya jerawat baru dan mempercepat proses pemulihan. Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan ketika merawat kulit yang berjerawat.

Masker wajah

Agar upaya menghilangkan jerawat lebih efektif, kombinasikan obat dengan perawatan dari luar, seperti masker wajah.

Berikut ini ada berbagai macam pilihan masker untuk jerawat yang mungkin cocok buat Anda.

  • Masker belerang: membuka pori-pori tersumbat dan mengurangi peradangan.
  • Masker bentonite: membantu menekan produksi minyak dan mengurangi risiko infeksi jerawat.
  • Masker kunyit dan madu: membantu menenangkan kulit yang meradang dan mengurangi kemerahan pada kulit.
  • Masker yoghurt: membantu memecah sel kulit mati yang menyumbat pori.

Perlu diingat bahwa Anda harus menggunakan produk sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan. Masker wajah sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama atau menggunakannya terlalu sering dari yang disarankan.

Toner

Toner termasuk salah satu perawatan kulit berjerawat yang sebaiknya tidak dilewatkan. Pasalnya, toner membantu membersihkan sisa makeup dan kotoran yang mungkin tidak terangkat setelah mencuci muka.

Pemakaian toner juga membantu menghilangkan minyak berlebih, sisa sebum, dan sel kulit mati yang menempel. Ketiga faktor tersebut memang menjadi penyebab kemunculan jerawat di kulit.

Meski begitu, penggunaan toner saja tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya cara menghilangkan jerawat. Anda masih memerlukan penggunaan obat jerawat untuk mencegah jerawat kembali muncul di kemudian hari.

Kompres jerawat

Es batu

Kompres jerawat dengan es batu memang bukan cara menghilangkan jerawat yang efektif. Namun, metode ini cukup ampuh untuk mengempeskan jerawat. Ini dikarenakan dinginnya es batu bantu mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit.

Metode ini juga cocok dicoba untuk mengatasi jerawat kistik (batu) berukuran besar. Anda bisa mengompres jerawat dengan mengikuti langkah di bawah ini.

  • Bungkus es batu dengan kain lembut atau beberapa lembar tisu.
  • Tempelkan kain di kulit yang meradang selama 20 hingga 30 detik.
  • Ulangi beberapa kali sehari terutama saat jerawat sedang membengkak.
  • Pastikan tidak menekan terlalu kencang karena dapat melukai jerawat.

Air hangat

Mengompres jerawat, terutama jerawat batu, dengan handuk hangat dapat meringankan rasa sakit dan membantu membuka pori-pori. Dengan begitu, komedo yang menjadi cikal bakal jerawat pun akan lebih mudah keluar.

Cara mengompres jerawat:

  • Rendam handuk di air hangat dan peras sampai air tidak menetes.
  • Pastikan kulit wajah dalam keadaan bersih.
  • Tempelkan kain pada area jerawat selama 5 – 15 menit.
  • Lakukan sebanyak tiga sampai empat kali sehari hingga jerawat mengeluarkan nanahnya.

Menjaga kesehatan kulit

Baik masker wajah, pemakaian toner, dan mengompres merupakan serangkaian dari perawatan untuk kulit demi menjaga kesehatan kulit.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah jerawat tidak semakin parah dan membantu menghilangkan masalah kulit ini.

Segera mandi setelah berkeringat

Hal pertama yang perlu dilakukan sebagai cara menjaga kesehatan kulit demi membantu mengatasi masalah jerawat adalah segera mandi setelah beraktivitas.

Air dan sabun yang digunakan saat mandi mampu mengangkat minyak, keringat, hingga sunscreen bercampur debu yang dapat menyebabkan infeksi pada pori.

Usahakan untuk selalu menggunakan sabun mandi yang mengandung asam salisilat yang dapat mengurangi peradangan dan mengangkat kotoran pada pori.

Hindari penggunaan obat jerawat terlalu banyak

Beberapa orang yang tidak sabar melihat hasil dari obat jerawat terkadang menggunakan beragam jenis obat. Alih-alih cepat sembuh, cara menghilangkan jerawat ini justru menyebabkan iritasi pada kulit dan menambah pertumbuhan jerawat.

Jika berbagai bahan kimia dari berbagai produk obat jerawat dicampur jadi satu, jerawat dapat semakin parah. Bahkan, ketika sembuh pun kulit dapat mengalami bekas jerawat.

Tidak sering scrub kulit

Menggosok kulit dengan scrub, terutama di bagian wajah, sebenarnya dianjurkan bila kulit tidak mengalami masalah jerawat. Namun, kulit yang berjerawat dan digosok dengan scrub justru akan menyebabkan iritasi karena lapisan kulit akan menipis.

Sebaiknya, basuh wajah dan kulit dengan sabun yang tidak mengandung bahan kimia. Pastikan pula sabun pembersih yang digunakan memiliki pH seimbang untuk mengurangi peradangan di wajah.

Tidak memencet jerawat

Memencet, mengorek, atau memecahkan jerawat memang menimbulkan kepuasan sendiri. Sayangnya, kebiasaan buruk yang bikin muka berjerawat ini memicu kemunculan bekas jerawat.

Selalu pastikan tangan Anda sudah dicuci saat hendak menyentuh jerawat atau akan mengoleskan krim atau obat jerawat.

Pilihan terapi menghilangkan jerawat

Jika obat-obatan dari dokter dan pengobatan alami tidak dapat membasmi jerawat di kulit, dokter biasanya akan merekomendasikan berbagai pilihan terapi. Pilihan terapi ini nantinya akan dijalankan bersamaan dengan penggunaan obat-obatan.

Terapi cahaya

Fototerapi atau terapi menggunakan cahaya telah terbukti membantu mengatasi jerawat yang membandel. Meski begitu, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk menentukan metode dan dosis yang ideal.

Chemical peel

Dengan bantuan olesan cairan kimia, seperti asam salisilat dan asam retinoat, cara ini cukup ampuh untuk menghilangkan jerawat ringan. Chemical peel juga membantu memperbaiki tampilan kulit. Namun, manfaatnya tidak tahan lama.

Ekstraksi jerawat

Menghilangkan komedo dengan ekstraksi jerawat memang dapat menjadi langkah awal yang baik dalam mengobati jerawat.

Ekstraksi jerawat biasanya dilakukan dengan alat khusus untuk mengangkat jerawat dan komedo yang belum sembuh dengan obat topikal.

Suntikan steroid

Cara menghilangkan jerawat juga dapat dilakukan dengan menyuntikkan steroid yang dilakukan oleh dokter. Suntikan steroid ini biasanya cukup ampuh mengobati jerawat nodul dan kistik karena dapat mengurangi rasa sakit yang sering muncul.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.