Mengetahui cara menurunkan darah tinggi memanglah penting karena penyakit ini menjadi salah satu silent killer, lho! Ya, darah tinggi atau disebut juga hipertensi seringkali tidak memiliki gejala namun merupakan risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Beberapa orang yang telah didiagnosis menderita tekanan darah tinggi terkadang takut untuk mengonsumsi obat karena adanya efek samping setelah dikonsumsi jangka panjang. Untuk itu, gaya hidup sehat memainkan peran penting untuk menurunkan darah tinggi.
Bagaimana cara menurunkan darah tinggi dengan aman?
Tekanan darah tinggi termasuk penyakit yang menyebabkan kematian karena dapat merusak jantung. Namun, kamu bisa melakukan beberapa cara penurun darah tinggi alami sebagai alternatif.
Jadi selain mengonsumsi obat darah tinggi dari dokter, kamu juga bisa mengonsumsi makanan penurun darah tinggi dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Cara menurunkan darah tinggi dengan obat
Ada beberapa jenis obat penurun darah tinggi yang bisa kamu pilih. Setiap jenisnya menurunkan tekanan darah dengan cara yang berbeda. Berikut adalah jenis obat darah tinggi yang umum tersedia:
1. Diuretik
Diuretik adalah obat darah tinggi yang bekerja dengan meningkatkan buang air kecil yang akan mengurangi natrium serta cairan dalam tubuh.
Hal ini dapat membantu menurunkan tekanan darah karena menurunkan volume darah. Hipertensi ringan kadang-kadang dapat diobati cukup dengan menggunakan diuretik.
Yang termasuk dalam jenis diuretik antara lain, bumetanide, chlorthalidone, chlorothiazide, ethacrynate, furosemide, hydrochlorothiazide HCTZ indapamide, methyclothiazide, metolazone dan torsemide.
2. Beta blocker
Beta blocker bekerja dengan cara menghalangi aksi bahan kimia dalam tubuh yang merangsang jantung. Sehingga obat tekanan darah tinggi ini dapat mengurangi denyut jantung dan kekuatan memompa, serta mengurangi volume darah.
Obat yang termasuk ke dalam kelas beta blockers antara lain, acebutolol, atenolol, bisoprolol fumarate, carvedilol – Gabungan alpha / beta blocker, labetalol – Gabungan alpha / beta blocker, beberapa jenis lainnya.
3. Penghambat enzim konversi angiotensin/ACE Inhibitors
Angiotensin adalah hormon dalam tubuh yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Obat dalam kelas ACE inhibitors ini mampu menurunkan produksi angiotensin sehingga tekanan darah akan menurun.
Beberapa contoh yang termasuk jenis obat ini antara lain benazepril, captopril, enalapril maleate, fosinopril sodium, moexipril dan beberapa jenis lainnya.
4. Angiotensin II receptor blockers (ARBs)
Kelas obat ini juga melindungi pembuluh darah dari angiotensin. Saat angiotensin akan mempersempit pembuluh darah, ia butuh tempat untuk mengikatkan diri.
Saat itu ARB akan mencegah terjadinya ikatan angiotensin ke reseptor pada pembuluh darah. Sehingga tekanan darah dapat menurun. Azilsartan dan candesartan adalah dua contoh obat yang termasuk ke dalam kelas obat ARB.
5. Antagonis kalsium atau Calcium channel blockers (CCBs)
Kalsium dapat meningkatkan kekuatan dan kekuatan kontraksi di jantung dan pembuluh darah. Untuk itu tubuh harus memblokir kalsium ke dalam jaringan otot polos supaya tekanan darah bisa menurun.
Obat pada kelas Calcium channel blockers (CCBs) mampu menurunkan tekanan darah dengan melemaskan pembuluh darah dan mengurangi denyut jantung. Amlodipine besylate dan clevidipine adalah dua macam obat yang termasuk ke dalam kelas obat ini.
6. Alpha-blockers
Alpha-blocker akan bekerja dengan memblokir katekolamin dari ikatan dengan reseptor alfa. Sehingga darah dapat mengalir melalui pembuluh darah lebih bebas dan jantung berdetak secara normal.
Hal ini membantu menurunkan tekanan darah. Doxazosin, prazosin dan terazosin adalah obat yang termasuk ke dalam kelas alpha-blocker.
7. Obat darah tinggi central agonists
Beberapa obat hipertensi bekerja di sistem saraf pusat, termasuk obat dalam kelas ini. Klonidin hidroklorida dan guanfacine hidroklorida adalah contoh obat yang termasuk ke dalam kelas ini.
8. Vasodilator
Vasodilator bekerja dengan melemaskan otot-otot di dinding pembuluh darah, terutama di arteri kecil yang disebut arteriol.
Setelah mengonsumsi vasodilator, pembuluh darah akan melebar sehingga darah mengalir dengan lebih mudah.
Akibatnya, tekanan darah akan menurun. Hydralazine dan minoxidil adalah dua macam obat yang masuk ke dalam obat darah tinggi kelas vasodilator.
9. Antagonis aldosteron
Mengonsumsi obat ini dapat mengurangi jumlah cairan yang ditahan tubuh sehingga membantu tubuh untuk menurunkan tekanan darah. Eplerenone dan spironolactone ada dua contoh obat yang masuk kelas antagonis aldosteron.
10. Direct renin inhibitors (DRIs)
Obat-obatan dalam kelas ini bekerja dengan memblokir bahan kimia dalam tubuh yang disebut renin. Hal ini membantu memperlebar pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah. Aliskiren adalah tipe DRI yang saat ini bisa didapatkan.
Pilihan makanan penurun darah tinggi
Selain mengonsumsi obat-obatan yang sudah disebutkan di atas, kamu juga bisa mengonsumsi sejumlah makanan sebagai pilihan cara menurunkan darah tinggi. Makanan ini bisa berupa sayur atau buah untuk darah tinggi. Berikut daftar yang perlu kamu ketahui.
1. Sayuran berdaun hijau
Beberapa sayuran berdaun hijau memiliki kandungan kalium yang tinggi. Kalium membantu ginjal membuang lebih banyak natrium melalui urine yang kemudian membantu menurunkan tekanan darah.
Sayuran hijau yang tinggi kalium meliputi selada romaine, arugula, kubis, lobak hijau, sawi dan bayam.
2. Jenis buah untuk darah tinggi
Beberapa buah-buahan memiliki kandungan tertentu yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dilansir Medical News Today, buah-buahan yang direkomendasikan antara lain:
- Berries. Blueberry dan stroberi adalah jenis berries yang kaya antioksidan flavonoid. Kandungan ini dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
- Pisang. Alasan kenapa pisang termasuk buah untuk darah tinggi karena mengandung kalium, yang juga baik untuk menurunkan darah tinggi.
- Buah bit. Kandungan nitrat anorganik yang dapat menurunkan darah tinggi, membuat bit direkomendasikan menjadi buah untuk darah tinggi.
- Semangka. Buah untuk darah tinggi ini bekerja dengan cara membantu mengatur tekanan darah, karena semangka memiliki kandungan asam amino yang disebut citrulline.
3. Alternatif menu makanan lainnya
Selain sayur dan buah kamu juga bisa mengandalkan beberapa jenis makanan lainnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Makanan tersebut antara lain:
- Oat. Kandungan beta-glukan yang dimilikinya dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol darah.
- Bawang putih. Bumbu dapur ini dapat meningkatkan produksi oksida nitrat tubuh yang dapat membantu menurunkan darah tinggi.
- Makanan fermentasi. Salah satunya yoghurt yang kaya akan probiotik baik untuk usus dan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
- Kacang-kacangan. Termasuk kacang pistachio yang mampu mengurangi tekanan pembuluh darah dan membantu tekanan darah tinggi.
Cara menurunkan darah tinggi dengan mengubah gaya hidup
Cara menurunkan darah tinggi lainnya yang bisa kamu pilih adalah dengan gaya hidup yang lebih sehat. Dilansir Medical News Today, berikut beberapa gaya hidup yang bisa membantu menurunkan darah tinggi.
1. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu cara terbaik untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Teratur berjalan dan berolahraga mampu membuat jantung menjadi kuat dan lebih efisien dalam memompa darah sehingga tekanan darah pada arteri bisa turun.
Faktanya, 150 menit olahraga tingkat sedang seperti berjalan atau 75 menit olahraga berat seperti berlari per minggu bisa membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
2. Batasi asupan natrium
Natrium banyak ditemukan di makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi sehingga tanpa sadar bisa menaikkan tekanan darah. Dalam penelitian sendiri, garam sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, seperti stroke.
Nah, jika kamu sudah memiliki riwayat darah tinggi maka ada baiknya membatasi asupan natrium untuk menghindari masalah serius. Natrium atau garam bisa diganti dengan makanan olahan lain yang lebih segar atau gunakan bumbu dari rempah alami.
3. Perbanyak konsumsi kalium
Kalium diketahui dapat membantu tubuh menyingkirkan natrium dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Maka fokuslah untuk makan makanan penurun darah tinggi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
4. Mengelola stres sebagai cara menurunkan darah tinggi
Seseorang yang mengalami stres memiliki kemungkinan untuk melakukan beberapa perilaku buruk, seperti minum alkohol dan mengonsumsi makanan tidak sehat.
Intinya, stres kronis dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sehingga kamu perlu menemukan cara untuk mengelola stres.
5. Mengurangi berat badan
Jika kamu memiliki masalah pada berat badan atau mengalami obesitas, maka menurunkan berat badan bisa membantu menghindari masalah darah tinggi dan menjaga kesehatan jantung.
Menurut sebuah studi tahun 2016, kehilangan 5 persen dari massa tubuh dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah tinggi.
Kehilangan berat badan dapat membantu pembuluh darah melakukan ekspansi dan kontraksi yang lebih baik, sehingga memudahkan ventrikel jantung kiri untuk memompa darah. Karena itu, usahakan sebisa mungkin untuk mengatur pola makan dan rutin berolahraga.
6. Hentikan kebiasaan merokok
Merokok menjadi kebiasaan yang memiliki faktor risiko paling kuat untuk penyakit jantung. Setiap kepulan asap rokok bisa menyebabkan sedikit peningkatan pada tekanan darah. Zat kimia yang ada di dalam tembakau juga diketahui bisa merusak pembuluh darah.
Merokok dan tekanan darah tinggi merupakan dua hal dan saling berkaitan sehingga menghentikan kebiasaan tersebut menjadi salah satu tindakan paling tepat.
7. Kurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan
Gula dan karbohidrat olahan, seperti tepung putih akan dikonversi dengan cepat menjadi gula dalam aliran darah sehingga masalah kesehatan bisa terjadi tanpa disadari. Nah, diet rendah karbohidrat diketahui juga bisa membantu mengurangi tekanan darah.
Selain memperhatikan pola makan dan kebiasaan, kamu juga harus rutin memantau tekanan darah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan setiap minggu. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan setelah mendapatkan perawatan.