Polusi masih menjadi masalah besar pada semua industri berat, baik polusi udara maupun limbah yang dihasilkan dari serangkaian proses produksi. Berbagai macam protes terkait masalah lingkungan dan polusi yang tidak tertangani dengan baik telah banyak diserukan oleh para pemerhati lingkungan pada manajemen industri, termasuk PLTU Suralaya.
Banyaknya protes yang muncul baik sejak rencana pembangunan dipublikasikan sampai proses pembangunan dilaksanakan tidak membuat proyek ini berhenti. Justru di sisi lain, pihak manajemen menunjukkan keseriusannya untuk menjawab protes tersebut dengan solusi terbaik.
Pihak manajemen meyakini bahwa jawaban terbaik untuk protes terhadap keberlanjutan lingkungan adalah dengan menunjukkan ketakutan mereka tidak akan terbukti. PLTU Suralaya atau lebih dikenal dengan PLTU jawa 9 dan 10 menggandeng para ahli teknologi untuk menekan tingkat polusi dan menjaga alam tetap aman sementara mereka melanjutkan proses produksi sesuai target.
Bahaya Polusi Hasil Pembakaran di PLTU
Ketakutan para pemerhati lingkungan tersebut bukan tanpa alasan. Selama ini makhluk yang hidup di permukaan bumi terutama manusia, hewan dan tumbuhan merasa terancam dengan keberadaan industri berat penghasil polusi. Berikut beberapa dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri berat:
-
Pencemaran Udara
Udara yang bercampur dengan karbondioksida pekat, nitrogen, amonia dan sejumlah zat perusak tubuh lain mengakibatkan sesak dan ketidaknyamanan saat bernapas. Pencemaran udara adalah salah satu bentuk konkret dari pembuangan limbah dan asap sembarangan.
Secara kasat mata mudah membayangkan betapa pekat asap hasil pembakaran di pabrik gula skala sedang dan berada tidak jauh dari pemukiman. Tentu tidak sulit mengukur seberapa besar polusi yang dihasilkan oleh mesin pembangkit listrik dengan kapasitas ribuan mega watt seperti PLTU Suralaya?
-
Penyebaran Penyakit
Udara yang tercemar oleh limbah memiliki efek domino pada banyak hal lain, diantaranya adalah penyebaran penyakit. Jarak industri penghasil polusi udara dengan pemukiman tidak bisa menjadi patokan sedikit atau banyaknya penyakit yang menyebar di antara mereka. Karena udara dengan mudah berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain.
-
Pemanasan Global
Akibat lain yang ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah efek rumah kaca, yang mengakibatkan suhu bumi meningkat. Udara panas di permukaan bumi yang tercemar mengikis dan merusak lapisan ozon sehingga sinar matahari yang masuk ke atmosfer bumi semakin berbahaya bagi kulit manusia.
-
Pengikisan Sumber Daya Alam
Pencemaran udara disebabkan oleh sisa pembakaran sumber daya alam seperti minyak, gas dan batubara. Tingginya tingkat pencemaran udara berarti juga konsumsi sumber daya alam yang dipakai sebagai bahan bakar semakin besar. Sebagai sumber daya alam yang tidak bisa didaur ulang, konsumsi tinggi juga berarti pengikisan jumlah SDA yang digunakan.
Cara Kerja Teknologi Ramah Lingkungan di PLTU Suralaya
PLTU Suralaya menggunakan teknologi USC dan SCR demi menekan penggunaan bahan bakar dan biaya agar lebih efisien. Teknologi ini memungkinkan penggunaan batubara lebih sedikit jika dibandingkan dengan teknologi sistem pembangkit lain. Semakin sedikit bahan bakat yang digunakan, jumlah polusi yang harus dibuang ke alam bebas juga menurun, demikian dilansir detikekonomi.
Sebelum dibuang ke alam bebas, polusi juga diolah agar kandungan zat berbahaya tidak menyebar luas dan menurunkan tingkat kesehatan manusia. Kerjasama yang baik dari pemerintah sebagai penetap regulasi dan ilmuwan serta praktisi di lapangan yang menjaga idealisme ilmu pengetahuan dapat menjaga alam tetap baik hingga masa depan.
Semoga keberadaan PLTU Suralaya tidak menjadi bumerang bagi kehidupan manusia terutama di Pulau Jawa, Madura dan Bali, justru menambah manfaat dari hasil produksinya. Karena dengan tercukupinya kebutuhan listrik, negara akan semakin maju.