Modal kerap kali menjadi kendala utama bagi banyak orang dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Tanpa modal yang cukup, bisnis akan sulit untuk berkembang. Namun sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengakali tantangan ini.
Pebisnis tidak harus selalu menggunakan uangnya sendiri sebagai modal usaha. Salah satu opsi yang dapat dicoba adalah dengan mencari investor untuk bisnis yang ingin atau sedang dijalankan. Tidak hanya perusahaan besar saja, UMKM pun bisa mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha dari investor.
Berikut beberapa jenis investor yang bisa kamu pilih sebagai sumber modal untuk usahamu:
1. Bermitra Melalui Franchise
Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis melalui investor adalah membuka franchise atau waralaba bagi usahamu. Jadi pada dasarnya, kamu memberikan hak kepada individu atau pihak lain untuk menjalankan brand kamu di area tertentu sehingga bisnismu lebih menyebar di mana-mana.
Dalam menjalankan kerjasama franchise, pastikan kamu memiliki skema kerjasama yang jelas mulai dari sistem bisnis, teknik marketing, pembagian hasil, kualitas produk, stok barang, SOP staf, aset, dan lain-lainnya. Selain untuk meyakinkan investor agar mau membuka franchise, ini juga dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman saat kerjasama sudah terjalin.
2. Investor Pribadi
Cara yang bisa dibilang paling mudah untuk mendapatkan modal mengembangkan bisnis dari investor adalah dengan mengajak orang-orang di sekitar untuk berinvestasi di usaha kita. Jelaskan kepada keluarga atau teman mengenai bisnismu dan rencanamu ke depannya.
Mengajak orang terdekat menjadi investor ini berbeda dengan sekadar meminjam dana dari mereka. Mengajak mereka menjadi investor pribadi artinya keluarga atau temanmu akan memiliki saham atas usahamu dan bersamaan dengan itu akan menanggung risiko yang mungkin terjadi. Dalam kasus ini, artinya, investor hanya akan mendapatkan kembali uang mereka saat bisnismu mendapatkan keuntungan.
Namun hindari terlalu menyepelekan investasi dari orang-orang terdekat. Walaupun kamu mengenal mereka, sebaiknya lakukan pitching mengenai rencana bisnismu dan timeline kapan uang yang mereka investasikan kira-kira bisa kembali dan risiko-risiko apa saja yang ada.
3. Venture Capital
Mirip dengan angel investor, ada juga venture capital yang dapat menjadi pilihan bagi pemilik usaha untuk mendapatkan modal. Yang membedakan venture capital dengan angel investor adalah perusahaan venture capital menggunakan dana dari berbagai sumber untuk mendanai suatu usaha.
Selain itu, venture capital juga dapat menyuntikkan dana berkali-kali bagi suatu bisnis. Karena venture capital bentuknya lembaga atau perusahaan, jumlah dana yang diberikan umumnya bisa lebih besar daripada angel investor.
4. Platform Fintech
Mencari investor sendiri bisa menjadi kendala bagi banyak pebisnis. Tak sedikit yang bingung harus memulai dari mana. Sebagai alternatif, kamu bisa memanfaatkan platform fintech seperti peer-to-peer lending untuk mendapatkan modal. Karena sifatnya online, proses pengajuan jadi lebih mudah dan proses pemberian pinjaman pun lebih sederhana dan cepat.
Agar bisa meyakinkan investor di platform fintech, kamu tentu harus bisa menyajikan bisnismu sedemikian rupa mulai dari rencana, latar belakang, hingga pencapaian yang membuat investor tertarik dan yakin untuk meminjamkan dana. Baca juga mengenai ketentuan pinjaman seperti bunga, tenggat pembayaran, dan lain-lainnya.
5. Platform Crowdfunding
Platform lain yang juga bisa kamu coba adalah platform crowdfunding. Apa itu equity crowdfunding? Ada berbagai macam tipe platform crowdfunding yang tersedia, misalnya equity crowdfunding. Pada dasarnya, konsep equity crowdfunding dengan peer-to-peer lending tidak terlalu berbeda. Hanya saja, pada equity crowdfunding Indonesia kamu tidak harus mengembalikan uang yang dipinjamkan melainkan membagikan keuntungan dari hasil usaha. Jumlah investor dari equity crowdfunding juga dibatasi maksimal 300 orang.
Kamu bisa menyesuaikan tipe investor yang kamu pilih dengan model, kebutuhan, dan rencana bisnismu. Agar bisa meyakinkan investor, buat rencana dan laporan bisnis dengan matang dan terperinci sehingga di mata investor usahamu pun terlihat memiliki potensi yang kuat.