Jelajah Peninggalan Sejarah Islam di Jawa Tengah

 

Jika Anda bosan dengan destinasi wisata alam atau tempat-tempat kekinian, Anda bisa beralih ke tempat wisata bersejarah. Selain menyenangkan, berkunjung ke tempat-tempat bersejarah akan memberikan Anda pengetahuan lebih tentang sejarah peradaban zaman dahulu.

Islam sebagai salah satu agama mayoritas memiliki peninggalan bersejarah yang cukup banyak. Salah satu wilayah di Jawa, yakni Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak peninggalan sejarah Islam.

Berikut ini beberapa peninggalan sejarah Islam yang berada di provinsi Jawa Tengah.

1. Masjid Menara Kudus

Masjid yang didirikan oleh Sunan Kudus ini berdiri pada tahun 956 H atau 1549 M. sebutan lain dari Masjid Menara Kudus adalah Masjid Al Manar atau Masjid Al Aqsa Manarat Qudus.

Sesuai dengan nama yang disandangnya, masjid ini berlokasi di kota Kudus, tepatnya di jalan Menara, Pejaten, Kauman, Kudus. Masjid yang mengusung konsep gabungan kebudayaan dari beberapa agama, yakni Hindu, Budha, dan Islam, memiliki keindahan dan keunikannya tersendiri.

Pada bagian menara masjid, Anda akan merasakan nuansa kebudayaan Hindu yang sangat kental dengan temuan ukiran huruf dan motif tradisi Jawa-Hindu pada bagian kaki dan badan.

2. Masjid Demak

Berpindah ke kota lainnya di Jawa Tengah, yakni Demak, Anda juga bisa menemukan peninggalan bangunan sejarah Islam. Salah satu bangunan peninggalan sejarah Islam di kota Demak yakni Masjid Demak.

Masjid Demak dibangun oleh raja pertama Kesultanan Demak, Raden Patah. Pada tahun 1479 Masehi, masjid ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para anggota Wali Songo.

Sama seperti Masjid Menara Kudus, Masjid Demak juga sebagai cerminan dengan budaya lokal dan agama Hindu. Hal ini terlihat dari atap bangunan pura yang merupakan tempat agama Hindu.

3. Langgar Bubrah

Peninggalan berupa bangunan masjid yang belum jadi di cagar budaya Kudus bernama Langgar Bubrah. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kata ‘Langgar’ berarti mushola. Sedangkan kata ‘bubrah’ bermakna rusak atau berantakan. Jika digabungkan kedua kata tersebut berarti mushola yang sudah rusak berantakan.

Disebut sebagai Langgar Bubrah karena bangunan ini memiliki usia yang lebih tua dari Masjid Menara Kudus. Hanya saja, bangunan ini nampak seperti mushola yang belum jadi.

4. Air Tiga Rasa Syeh Syadzali dan Rejenu

Selain bangunan, peninggalan sejarah Islam lainnya di Jawa Tengah yakni air tiga rasa. Seperti namanya, air ini memiliki tiga rasa yang berbeda. Air tersebut terdiri dari air tawar, payau, dan sedikit asin.

Ukuran Air Tiga Rasa Syekh Syadzali tidak begitu besar. Ukurannya yang menyerupai sumur kecil digunakan sebagai sumber mata air yang dulunya digunakan oleh Syekh Syadali dan santrinya untuk berwudhu.

Berbeda dengan Air Tiga Rasa Syekh Syadzali, Air Tiga Rasa Rejenu memiliki rasa tawar dengan sedikit masam, rasa minuman bersoda, dan rasa seperti minuman tuak. Air Tiga Rasa Rejenu terletak tepat di atas Air Terjun Monthel.

Air Tiga Rasa Rejenu merupakan peninggalan Sunan Muria yang dipercaya memiliki berbagai khasiat. Khasiat tersebut diantaranya menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Agar menjelajahi peninggalan sejarah Islam di Jawa Tengah semakin menyenangkan, Anda bisa mengajak rombongan keluarga atau teman. Anda bisa menyewa kendaraan seperti Hiace yang dapat memuat kurang lebih 15 penumpang.

Ada banyak rental kendaraan yang memberikan jasa sewa hiace, seperti halnya Belvaniatrans.com. Di website tersebut, Anda bisa menemukan berbagai kendaraan yang bisa disewa untuk aktivitas wisata, termasuk diantaranya kendaraan Hiace.

Sewa Hiace Kudus maupun sewa Hiace Demak termasuk jenis persewaan yang banyak diminati wisatawan yang ingin berkunjung ke lokasi tersebut. Dua kota yang berada di Jawa Tengah tersebut menyimpan berbagai peninggalan sejarah Islam yang masih terawat dengan baik hingga sekarang.